RAHASIA BESAR BESI, SAINS, & Al-QURAN (Bagian 1)
Jumat, 26 Juli 2013
0
komentar
RAHASIA BESAR BESI, SAINS, & Al-QURAN (Bagian 1) | Berapa kali lipatkah iman Anda naik ketika mendengar kata “besi”?
Memang aneh
tampaknya, dalam pelajaran teologi (keagamaan/ketuhanan), nama salah satu
elemen kimia dalam tabel periodik, yaitu besi (Fe = ferrum, basa Jawa:
‘wesi’, basa Inggris: iron) bisa menjadi salah satu judul surat dalam
kitab suci Al-Quran. Lalu, mengapa besi dijadikan salah satu nama surat dalam
Al-Quran? Bukankah emas, misalnya, lebih berharga?
"Sesungguhnya
Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan
telah Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya
manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami CIPTAKAN/TURUNKAN BESI
yang padanya terdapat KEKUATAN YANG HEBAT dan berbagai manfaat bagi
manusia (supaya mereka mempergunakan besi itu), dan supaya Allah mengetahui
siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak
dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa." (Al-Hadiid 57: 25).
Banyak penafsir
menafsirkan ‘wa anzalnal-hadiida’ dengan "Kami ciptakan besi",
(Terjemah Al-Quran, Al-Quran Digital [e-book], sekaligus Al-Quran yang beredar
di Indonesia, termasuk yang penulis miliki pun diartikan begitu). Sekarang
cobalah buka Al-Quran Anda? PADAHAL secara intrinksik seharusnya. "Kami
turunkan besi", sebagaimana terjemahan "Kami turunkan bersama mereka
Al-Kitab dan mizan (keadilan, keseimbangan, keselarasan, kesepadanan)".
Mengapa demikian? Karena dalam bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi
diturunkan dari langit? Apakah dijatuhkan begitu saja?
PERTAMA, sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat
yang tidak dapat dihasilkan oleh bumi sendiri. Profesor Armstrong dari NASA
atau Mohamed Asadi berpandangan bahwa "memang besi diturunkan dari
langit". Besi diturunkan secara intrinsik dari langit melalui meteorit pada
“awal terbentuknya bumi”.
Energi sistem
tata surya kita tidak cukup untuk memproduksi elemen besi. Suhu inti matahari
sekitar 15 juta derajat Celcius dengan suhu permukaan sekitar 6 juta derajat
Celcius. Proses fusi nuklir pada inti Matahari pun TIDAK pernah menghasilkan
unsur berat TERMASUK BESI, tapi hanya menghasilkan Helium dan beberapa unsur
ringan lain yang urutannya berada setelah He.
Lantas, dari
mana asal besi yang di bumi jumlahnya mencapai 1/3 massa bumi??? Persebaran
besi pada TUJUH lapis bumi adalah pada lapisan inti dalam ada 90% besi, pada
lapisan berikutnya juga 90% besi dalam bentuk cair. Pada lapisan-lapisan
berikutnya semakin menipis dan lapisan terluar (kerak bumi) hanya mengandung
5,6% besi.
Perkiraan
paling baik, energi yang dibutuhkan adalah empat kali energi sistem matahari
kita, jadi besi hanya dapat dihasilkan oleh suatu bintang yang jauh lebih besar
daripada matahari, dengan suhu ratusan juta derajat Celsius. Kemudian “meledak
dahsyat” sebagai “nova atau supernova”, dan hasilnya menyebar di angkasa
sebagai meteorit yang mengandung besi, melayang di angkasa sampai tertarik oleh
gravitasi bumi, di awal terbentuknya bumi miliaran tahun yang lalu.
KEDUA, dalam surat tersebut, besi akan "memberikan kekuatan yang
hebat". SELAIN sebagai alat dan senjata yang hebat, juga bahwa sabuk
radiasi bumi yang membentuk energi tinggi, terdiri dari besi dan nikel,
mengelilingi ribuan kilometer di alas bumi, diberi nama Sabuk Van Allen.
Sabuk ini melindungi bumi dan isinya dari ledakan dahsyat energi matahari yang
terjadi setiap 11 tahun sekali yang disebut solar flares. Ledakan
dahsyat ini bila tidak ditahan di angkasa dapat meluluh-lantakkan semua
kehidupan di bumi, dengan kekuatan setara 100 juta bom atom Hiroshima.
Perlindungan juga didapatkan dari serangan badai kosmis yang membahayakan umat
manusia. Bagaimana sabuk perisai ini terbentuk? Sabuk ini terbentuk dari inti
bumi yang besar, yaitu terdiri dari besi dan nikel. Keduanya membentuk medan
magnet yang besar, yang tidak dimiliki oleh planet lain, kecuali planet
Merkurius, dengan radiasi yang lebih lemah. Inti besi dan nikel
"melindungi makhluk bumi" berupa perisai elektromagnetik dengan
"kekuatan yang hebat".
KETIGA, tinjauan lain ‘kekuatan yang hebat’: Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW
bersabda, "Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu
Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya,
ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung
tersebut.
Kemudian mereka
bertanya, 'Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari
pada gunung?'.
Allah menjawab,
' Ada , yaitu besi'....”
KEEMPAT, seandainya tidak ada besi, bumi tidak akan memiliki medan magnet untuk
menahan gas dan air. Jika tidak diturunkan dari langit, niscaya tidak ada
kehidupan di bumi. Sebab, besi berperan penting dalam pembentukan Haemoglobin
pada darah manusia dan hewan, pun dalam pembentukan klorofil pada tumbuhan.
Tanpa Hb ataupun klorofil, semuanya akan mati.
Dan yang
paling menggetarkan hati adalah, ilmu-ilmu kimia modern telah dicakup secara
tidak langsung dalam surat ini. Dari nomor atom besi, sampai pada jumlah
proton/elektron isotop besi (Fe-57) pun telah dituang dalam Al-Quran. Subhaanallaah!
Semuanya akan dibahas secara mendalam dan luar biasa dalam bagian 2 lanjutan
tulisan ini.
|RAF|
0 komentar:
Posting Komentar
utarakan komentar sobat